i
ANALISIS PENGARUH VARIASI LUAS PENAMPANG
EKOR VERTIKAL TERHADAP KESTABILAN STATIK DAN
DINAMIK PESAWAT UDARA
Kasih Mentari Azwar
Program Studi Teknik Penerbangan
Fakultas Teknik, Universitas Nurtanio Bandung
Email: kasihmentaria@gmail.com
ABSTRAK
Dalam proses mendesain pesawat udara, salah satu hal penting yang harus
diperhatikan adalah kemampuan kendali dan kestabilan pesawat udara. Untuk sumbu
direksional, kemampuan kendali dan kestabilan ini erat kaitannya dengan desain ekor
vertikal. Ketika proses desain pesawat udara dengan menggunakan dua engine, salah
satu parameter kendali yang menunjukan kestabilan statik yang harus diperhitungkan
adalah Minimum Control Speed atau disingkat menjadi VMC. VMC adalah
kecepatan minimum pesawat udara agar dapat tetap mempertahankan headingnya
ketika salah satu engine mati. VMC erat kaitannya dengan efektifitas rudder,
sehingga variasi dimensi luas penampang ekor vertikal dapat mempengaruhi nilai
VMC. VMC terbagi menjadi tiga jenis, terdiri dari VMCA (Minimum Control Speed
on Air), VMCG (Minimum Control Speed on Ground), dan VMCL (Minimum
Control Speed Approach Landing). Tugas Akhir ini membandingkan nilai VMCA
pesawat udara untuk tiga jenis variasi luas penampang ekor vertikal, terdiri dari luas
penampang basic, luas penampang dengan penambahan dimensi span dan chord 10%
dan 20%, menggunakan perangkat lunak DATCOM dan MATLAB. Dari
perhitungan tersebut diketahui bahwa semakin besar luas penampang ekor vertikal
dan rudder, maka kestabilan statik pesawat udara semakin baik, ditunjukan sebagai
semakin rendahnya nilai VMCA yang dihasilkan, dengan hasil VMCA terendah
44.81 m/s (87.1 knot). Selanjutnya Tugas Akhir ini juga menganalisis pengaruh luas
penampang ekor vertikal terhadap kestabilan dinamik pesawat udara, khususnya
kemampuan redam pada kestabilan dinamik pesawat udara. Hasil analisis
menunjukan semakin besar dimensi ekor vertikal, maka semakin rendah kemampuan
redam atau damping ratio pesawat jika terdapat gangguan, serta semakin tinggi
frekuensi responnya.