ABSTRAK
Alat bantu merupakan salah satu aspek penting penunjang operasional untuk menjaga
dan meningkatkan kualitas produk pesawat udara yang dihasilkan pada proses
produksi industri manufaktur pesawat udara. Permasalahan alat bantu saat proses
produksi di lapangan dapat memberikan potensi risiko yang menimbulkan kerugian
bagi perusahaan. Tujuan dari Tugas akhir ini yaitu melakukan analisis dalam upaya
perencanaan dan implementasi manajemen risiko yang disebabkan oleh alat bantu
pada proses produksi pesawat udara, dalam kurun waktu dua tahun terakhir.
Perencanaan dan implementasi ini mengacu pada permasalahan nyata dilapangan,
yang dirancang sesuai dengan masing-masing permasalahan, untuk mencapai
efisiensi serta tujuan jangka panjang yang tepat sasaran. Hasil penelitian ini
didapatkan bahwa 70% dari data perencanaan manajemen risiko pada perusahaan
terkait dibidang alat bantu sesuai dengan AS9100 dan 30% lainnya tidak sesuai.
Selain itu dalam implementasi manajemen risiko terdapat beberapa bidang yang
bertanggung jawab dalam proses implementasi manajemen risiko sehingga proses
bisnis dapat berlangsung sesuai dengan kerangka kerja yang berlaku di perusahaan.
Berdasarkan 20 data yang dihasilkan, 16 data diantaranya dimiliki oleh bidang
procurement selaku penanggung jawab terbanyak, dikarenakan ketersediaan alat
bantu yang memadai tidak terpenuhi dalam penunjang proses produksi. Berdasarkan
data lapangan ini ditemukan bahwa risiko yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh
satu lini melainkan disebabkan oleh beberapa lini didalam perusahaan, diharapkan
perusahaan dapat terfokus pada divisi perakitan akhir dan system integrase dimana
bagian tersebut merupakan penyumbang teraktif dari risiko yang terjadi dalam kasus
ketidaktersediaan alat bantu baik secara kualitas dan kuantitasnya yang ditanggung
oleh pihak procurement setiap divisi.