No image available for this title

Text

ANALISIS PENGARUH JUMLAH LAYER DAN ORIENTASI HYBRID COMPOSITE MATERIAL PADA KEKUATAN BENDING SAYAP DENGAN ASPEK RATIO TINGGI



ABSTRAK
Perkembangan teknologi pesawat terbang semakin berkembang pesat. Tidak
hanya pesawat konvensional namun teknologi pesawat terbang tanpa awak
(PTTA) telah dikembangkan dan banyak digunakan, salah satunya yaitu BLACK
EAGLE yang mampu terbang pada ketinggian 5 – 15 km dan dapat terbang
selama 24 jam. BLACK EAGLE umumnya beroperasi pada rentang jarak yang
lebih pendek, dioperasikan dari pangkalan tetap mampu terbang lebih dari 500
km. Prestasi pesawat terbang tidak hanya dipengaruhi oleh aspek aerodinamika
sayap, namun dari aspek strukturnya juga. Salah satu struktur yang harus
dirancang adalah sayap. Sayap pesawat terbang dengan profil airfoil yang
Perkembangan teknologi pesawat terbang semakin berkembang pesat. Tidak
hanya pesawat konvensional namun teknologi pesawat terbang tanpa awak
(PTTA) telah dikembangkan dan banyak digunakan, salah satunya yaitu BLACK
EAGLE yang mampu terbang pada ketinggian 5 – 15 km dan dapat terbang
selama 24 jam. BLACK EAGLE umumnya beroperasi pada rentang jarak yang
lebih pendek, dioperasikan dari pangkalan tetap mampu terbang lebih dari 500
km. Prestasi pesawat terbang tidak hanya dipengaruhi oleh aspek aerodinamika
sayap, namun dari aspek strukturnya juga. Salah satu struktur yang harus
dirancang adalah sayap. Sayap pesawat terbang dengan profil airfoil yang
berfungsi menghasilkan gaya angkat (lift), terdiri dari beberapa komponen seperti,
spar, rib dan skin. Struktur sayap tidak hanya menggunakan material aluminium
saja, namun komposit juga bisa digunakan pada struktur sayap. Komposit
memiliki banyak keunggulan dibanding material logam lainnya, salah satunya
yaitu memiliki kekuatan dan kekakuan yang hampir sama dengan baja, tetapi
lebih ringan. Analisa dilakukan dengan metode elemen hingga (MEH)
menggunakan aplikasi MSC. Patran/Nastran untuk mencari ketebalan pada skin
struktur sayap pesawat BLACK EAGLE dengan parameter defleksi maximum, dan
failure index maximum. Jumlah ketebalan yang di-input yaitu 4 layer, 8 layer, dan
12 layer dengan material hybrid composite. Pembebanan yang digunakan adalah
beban gaya angkat dengan kondisi batas pada spar menggunakan jenis fix.
Hasil penelitian yang diperoleh dari analisis menunjukkan nilai failure index
maximum yang aman pada skin struktur sayap BLACK EAGLE dengan ketebalan
12 layer (2.844 mm) arah serat 0°/90° yaitu 0.051 dan defleksi maximum 503 mm.
Tetapi pada ketebalan 4 layer (0.948 mm) arah serat 0°/±45° menunjukan nilai
failure index maximum yang tidak aman yaitu 1.18 dan defleksi maximum 2890
mm.


Ketersediaan

001564.1S TP_MER a 2023Gedung Perpustakaan Kampus 1Tersedia - TP 2023

Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
S TP_MER a 2023
Penerbit UNIVERSITAS NURTANIO BANDUNG : .,
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
2023-10-25
Klasifikasi
S TP_MER a 2023
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
Publish
Subyek
-
Info Detil Spesifik
Pemb 1 : Ir. Joko Suprihanto, S.T., M.T Pemb 2 : Dr. Afrizal Nahla, S.T., M.T
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain


Lampiran Berkas



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaDetail XMLCite this